Cinta terkadang membuat 'buta.' Buta untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi, apalagi jika kita yakin, jika seseorang yang kita cintai atau mencintai kita adalah cinta sejati kita.
Begitu juga jika seseorang ditinggalkan untuk selama-lamanya, oleh seseorang yang mencintai kita. Tentunya kita akan terpukul atas kepergiannya, terkadang ada beberapa orang depresi karena kepergiannya.
Demikian pun duda satu ini, berjanji tetap setia dan tidak ingin berduka terlalu lama, ia menjaga dan menyimpan tubuh almarhumah istrinya di sebuah peti mati di dalam rumahnya. Bagaimana kisah cinta sejati ini?
Sang suami yang bernama Jiang Maode, mengatakan tidak bisa bertahan hidup tanpa istrinya, Yang Huiging. Oleh sebab itu, membuat sebuah peti mati yang selalu diberi es, selama lima bulan terakhir.
Dia bahkan berbicara padanya di rumah setiap hari. Huiging sendiri meninggal dari Leukimia pada Desember tahun lalu.
Maode kerap membakar dupa di samping mayat istrinya setiap hari. "Tepat sebelum dia meninggal, saya berjanji bahwa saya akan tetap di rumah. Dia meminta saya untuk membawanya pulang."
Maode bersikeras bahwa ia berencana untuk menjaga mayat Huiging selama sisa hidupnya, tapi anaknya berharap sang ayah bisa merelakannya pergi.
Dia ingin ayahnya segera mengkremasi jasad ibunya dalam beberapa bulan mendatang. Secara hukum, mayat hanya boleh berada di rumah duka tidak lebih dari lima hari. Polisi telah meminta pihak berwenang di Tian Yuan untuk menyelidikinya.
Dimohon Bantuannya Untuk Submit Link Artikel Agar Cepat Terindeks Mesin Pencari, Klik ===>> Webmaster
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda. Jangan Lupa Sebarkan Artikel yang Telah Anda Baca.
Dilarang Copy Paste Tanpa Mencantumkan Sumbernya.
0 comments:
Post a Comment
Jangan lupa tinggalkan komentar Anda di bawah ini